ENERGISLOT.COM– Lebaran juga berarti traveling. Entah di dalam kota atau ke luar kota. Untuk tujuan liburan atau bersilaturahmi.
Ketika masih memiliki balita, ketika akan pergi traveling, perlengkapan yang dibawa banyak. Sehingga ada istilah ‘perlengkapan lenong’ untuk menggambarkan hebohnya bawaan.
Namun, traveling bersama si kecil merupakan salah satu pengalaman yang berkesan bagi setiap keluarga, dimana si kecil dapat belajar banyak hal baik di perjalanan maupun di lokasi yang dituju.
Momen traveling keluarga dapat dimanfaatkan menjadi sebuah kesempatan yang baik untuk mempererat bonding dengan si kecil.
Untuk memastikan si kecil selalu merasa nyaman sepanjang perjalanan, ibu perlu menyiapkan semua kebutuhannya mulai dari pakaian, makanan, susu, dan tentunya popok yang ringan serta tidak mudah bocor.
Kesha Ratuliu, public figure dan ibu anak satu, mengungkapkan, traveling adalah sebuah petualangan menyenangkan bersama si kecil, Qwenzy.
Traveling dengan bayi berarti harus menyiapkan berbagai kebutuhannya selengkap mungkin agar tidak rewel baik di perjalanan maupun di tujuan nanti.
Hal utama yang harus dilakukan adalah survei tempat-tempat yang baby friendly.
Kesha memaparkan hal-hal ketika akan traveling, misalkan apakah ada tempat khusus menyusui atau mengganti popok, apakah cukup ramai orang, dan lainnya karena ini akan menentukan perlengkapan apa saja yang harus dibawa.
Ketiga, aku bawa ASIP (air susu ibu perah) untuk berjaga-jaga andaikan tidak ada tempat untuk direct breastfeeding.
Keempat, mainan favorit untuk menghibur Qwenzy agar tetap ceria.
Kemudian yang paling penting adalah harus membawa popok andalan yang dapat menjaga kulit Qwenzy tetap kering serta membuatnya nyaman beraktivitas dan tidur nyenyak.
Ia mengatakan pilihan popok yang nyaman kombinasi bahan yang super lembut, tipis, serta teknologi SAP yang mampu mengurangi risiko ruam popok dan anti gumpal.
“Ketika si kecil happy tentu akan membawa suasana menjadi lebih meriah serta menjadikan momen traveling semakin menyenangkan dan penuh makna,” ujar Kesha seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Wartakotalive.com, Sabtu (16/4/2022).
Jason Lee, CEO Makuku Indonesia, menjelaskan, mayoritas popok yang beredar di pasaran saat ini menggunakan inti campuran pulp dan SAP, sehingga menyebabkan mudah menggumpal, popok menjadi tebal dan berat, penyerapan tidak merata, dan terjadi osmosis balik.
Pulp adalah hasil dari pemisahan serat yang terdapat pada serat kayu yang biasanya digunakan untuk membuat kertas.
Sedangkan SAP adalah polimer hidrofilik yang memiliki kemampuan dapat menyerap cairan hingga lebih dari 100x lipat dari beratnya sendiri. (*)