ENERGISLOT.NET — Film bergenre horor yakni “Jailangkung: Sandekala” akan segera hadir di Disney+ Hotstar mulai 20 Januari 2023. Selain mengisahkan cerita yang menyeramkan dan menegangkan, film yang disutradarai oleh Kimo Stamboel ini juga menyajikan kisah menarik lainnya.
Bercerita mengenai keluarga yang beranggotakan Adrian, Sandra, Niki, dan Kinan, yang sedang berlibur ke kawasan pegunungan untuk mempererat keharmonisan antara anak dan orangtua, namun justru malapetaka yang didapat.
Singkat cerita, Kinan yang merupakan anak bungsu di keluarga tersebut, bermain sendiri di area danau saat menjelang Maghrib dan tiba-tiba menghilang.
Berdasarkan mitos dari masyarakat setempat, ternyata setiap menjelang waktu Maghrib, akan ada makhluk halus yang meneror dan menakuti anak kecil yang masih berkeliaran di waktu tersebut.
Film ini menyajikan kisah horor yang berbeda dari film pendahulunya. Apa saja perbedaannya? Simak penjelasannya berikut ini!
Mayoritas film yang disutradarai oleh Kimo Stamboel memiliki rating 18+. Film “Jailangkung: Sandekala” ini menjadi film pertama Kimo yang memiliki rating 13+ yang artinya adalah film ini bisa dinikmati oleh keluarga.
Kimo Stamboel mengatakan, sejatinya film horor harus bisa dinikmati lebih luas lagi, terutama untuk “Jailangkung: Sandekala” ini.
“Jadi harus dilihat bagaimana caranya film ini bisa dinikmati oleh jangkauan umur yang lebih luas, seperti keluarga yang membawa anak-anaknya yang 13 tahun ke atas supaya bisa menonton film ini juga,” ungkap Kimo.
Adaptasi cerita mitos Sandekala yang berasal dari Jawa Barat
Film “Jailangkung: Sandekala” kali ini merupakan versi reboot dari film “Jailangkung” dan “Jailangkung 2”. “Jailangkung: Sandekala” mengangkat cerita yang berbeda tentang mitos masyarakat Jawa Barat, bernama Sandekala yakni mitos makhluk halus yang akan meneror dan mengganggu anak kecil yang keluar menjelang Maghrib.
Film horor yang mengangkat nilai keluarga
Selain menyajikan horor yang mencekam, “Jailangkung: Sandekala” ini juga menyajikan kisah yang berbeda yakni dengan mengangkat nilai keluarga.
Mengisahkan tentang Sandra yang ingin memperbaiki hubungan antara dirinya dengan anaknya yang memasuki usia remaja.
Akan tetapi, tujuan tersebut harus dicapai dengan berbagai pengorbanan yang dilakukan oleh keluarga, mulai dari menghadapi teror dan terjebak di kawasan pegunungan yang jauh dari pemukiman warga.
Menghadirkan sutradara, para pemain, serta kisah yang baru
“Jailangkung: Sandekala” melibatkan sutradara Kimo Stamboel untuk pertama kalinya, setelah sebelumnya bekerja sama dengan sutradara yang berbeda di film-film Jailangkung 1 maupun 2.
Film ini dibintangi oleh Titi Kamal, Dwi Sasono, Syifa Hadju, Muzakki Ramdhan, Giulio Parengkuan, Taskya Namya, dan Deva Mahendra, serta menghadirkan versi terbaru dari kisah horor dan menonjolkan nilai keluarga sebagai inti cerita.