ENERGISLOT.COM — Belasan tahun lalu, layanan perbankan digital belum muncul dalam diskusi kami. Ketika itu, saya masih menjadi santri tingkat aliyah yang senang mengikuti forum Bahtsul Masail.
Hampir semua santri tahu Bahtsul Masail, sebuah ajang bergengsi untuk unjuk pemikiran dan penguasaan kitab kuning. Bahtsul Masail sering membahas persoalan Islam kontemporer. Kami ditantang untuk menjawab persoalan zaman berdasarkan sumber hukum Islam. Hasil mondok selama bertahun-tahun pun dipertaruhkan dalam forum tersebut.
Salah satu pertanyaan kontemporer kala itu adalah akad jual beli via telepon. Apakah akad muamalah yang dilakukan tanpa bertemu dan melihat barang secara langsung itu sah?
Usai berdebat panjang, forum pun bersepakat bahwa hukum jual beli via telepon itu diperbolehkan asal sifat-sifat barang yang hendak dijual sudah jelas sehingga tidak merugikan.
Tak disangka, usai belasan tahun Bahtsul Masail berlalu, saya hidup di era digital sekarang. Transaksi barang dan jasa sudah jamak dilakukan tanpa bertemu langsung antar muakkad, bahkan hanya dilayani oleh mesin. Pemandangan ini bisa dilihat setiap hari.
Ads by
Platform digital menjadi pilihan bermuamalah masyarakat, bahkan menjadi sumber mata pencaharian banyak orang.
Gaya Hidup Halal Menjadi Tren Nasional hingga Global
Selain transaksi online, gaya hidup halal juga menjadi tren masyarakat hari ini. Fenomena ini tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di tingkat global.
Di Indonesia, tren gaya hidup halal dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang mencapai 209,1 juta jiwa. 87 persen dari jumlah tersebut, atau sekitar 207 juta jiwa, merupakan muslim.
Sementara pada tingkat global, populasi muslim diperkirakan mencapai 2,2 miliar jiwa, atau sekitar 23 persen penduduk dunia, pada 2030. Miliaran muslim tersebut tentu ingin bermuamalah sesuai syariat. Mereka merupakan konsumen produk halal, seperti saya juga.
Tak heran bila Laporan State of Global Islamic Economy Report (SGIE) 2020 menyebut bahwa potensi investasi produk halal di Indonesia tumbuh sebesar 219 persen dari tahun 2019. Nilainya mencapai US& 6,3 miliar. Indonesia juga memiliki peluang tambahan US$ 5,1 miliar atau sebesar Rp72,9 triliun produk domestik bruto (PDB) dari industri halal.
Halal food menempati peringkat terbesar potensi industri halal, yakni sebesar Rp 2.300 triliun. Lalu disusul aset keuangan syariah sebesar Rp 1.438 triliun, islamic fashion sebesar Rp 190 triliun, pariwisata halal sebesar Rp 135 triliun, haji dan umrah sebesar Rp 120 triliun. Sektor pendidikan merangkak ke angka Rp 40 triliun.
Selain gaya hidup halal, kegiatan sosial seperti zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) turut menyumbang potensi ekonomi Islam. Nilainya diperkirakan mencapai Rp400 triliun. Taksiran ini dilihat dari jumlah masjid di Indonesia yang mencapai 278.255 masjid.
Antusiasme terhadap halal matter juga tercermin pada kompetisi global dalam menciptakan produk halal. Jepang misalnya, sangat berambisi menjadi role model produk halal dunia. Bahkan Fuji, salah satu kota di Jepang, mendeklarasikan diri sebagai kota halal.
Ambisi serupa juga dilakukan oleh Thailand yang mempromosikan diri sebagai pusat pangan halal. Selandia Baru menjadi negara pengekspor daging halal terbesar di dunia, yakni mencapai 65 persen. Lalu China berupaya menjadi the highest modest (halal) clothing export. Sedangkan Korea Selatan terobsesi menjadi destinasi wisata halal terkemuka.
Malaysia mengembangkan inovasi logistik halal. Salah satunya adalah produk sabun mengandung tanah. Produk ini terinspirasi dari hukum fikih yang menggunakan tanah dalam bersuci. Penelitian mutakhir mengungkap bahwa tanah mengandung tetracycline, sejenis antibiotik yang dapat membunuh bakteri dan kuman.
Di Eropa, permintaan produk halal terus meningkat, rerata sebesar 15 persen per tahun. Prancis menjadi negara dengan permintaan produk daging halal paling tinggi.
Mengapa tren gaya hidup halal meningkat? Selain perintah agama, gaya hidup halal juga didorong oleh adanya kesadaran terhadap besarnya manfaat produk halal untuk jasmani dan rohani. Misalnya halal food diminati sebab terjamin kebersihan, kesehatan, dan keamanan dalam prosesnya.
Halal lifestyle mengubah nilai syariat menjadi kebaikan universal. Tidak eksklusif untuk umat muslim saja. Tak heran bila non muslim pun juga mengonsumsi produk halal.
BSI, Layanan Lengkap Gaya Hidup Halal dalam Satu Genggaman
Gaya hidup halal di era digital semakin mudah dilakukan bersama Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Mengapa? Sebab BSI adalah bank syariah modern dan inklusif. BSI mampu melayani kebutuhan masyarakat, meliputi finansial, sosial, hingga spiritual secara digital.
BSI adalah rekomendasi pilihan untuk menemani halal lifestyle sehari-hari sebab telah terintegrasi ke dalam ekosistem syariah supply chain.
BSI Mobile menjadi layanan syariah digital yang populer digunakan masyarakat. Pengguna BSI Mobile tercatat mencapai 4,07 juta user per Juni 2022 atau naik 81 persen secara yoy. Transaksi kumulatif BSI Mobile telah mencapai 117,72 juta transaksi per Juni 2022.
Apa sih keunggulan BSI Mobile sampai jadi pilihan muamalah digital masyarakat? Oh banyak.
BSI Mobile telah menggunakan biometric online onboarding. Fitur ini membuat nasabah dapat membuka rekening secara online. Cukup melalui face recognition, tak perlu datang ke kantor Bank.
BSI Mobile memiliki layanan finansial lengkap. Pengguna dapat melakukan tarik tunai tanpa kartu di seluruh ATM BSI, EDC, dan jaringan Indomaret di Indonesia. Layanan QRIS BSI dapat digunakan untuk pembayaran cashless di seluruh merchant dengan hanya 1 QR.
Layanan pembayaran BSI Mobile sangat universal. Pengguna dapat melakukan pembayaran PLN, PDAM, pendidikan, telekomunikasi, tiket, asuransi, tv kabel, internet, e-commerce, BPJS, Haji, dan umrah. Pengguna juga dapat melakukan top up ke berbagai e-wallet.
Selain menyediakan layanan financial syariah lengkap, BSI Mobile juga hadir untuk menularkan energi kebaikan melalui fitur Islami waktu salat, lokasi masjid, arah kiblat, juz amma, asmaul husna hingga hikmah. Nasabah juga dapat mengakses layanan ziswaf, infaq, qurban, hingga aqiqah. Menurut saya, fitur Islami BSI Mobile dapat mencegah penipuan berkedok sedekah yang pernah marak terjadi.
Selepas menyandang gelar alumni santri, saya tak dapat lagi mengikuti Bahtsul Masail. Perkembangan hukum Islam kontemporer hanya dapat saya ikuti lewat internet. Kadang takut juga bila masuk ke laman yang salah. Bila dipikir-pikir, rasanya kok tidak praktis bila tiap transaksi online harus cari dalilnya dulu di internet. Padahal era digital serba cepat.
Sebab itu, BSI Mobile adalah solusi praktis gaya hidup halal dalam satu genggaman di era digital. Transaksi halal tidak ribet. Tinggal buka smartphone lalu ‘klik’, dijamin halal.
Tak hanya praktis, BSI Mobile juga membuat apa yang saya pelajari di pesantren tidak menguap begitu saja. BSI Mobile membuat ekosistem Islam mudah diakses setiap orang. Rasa rindu mengamalkan syariat pun terbayar tuntas berkat BSI. Saya yakin, jutaan muslim lainnya juga merasakan hal yang sama.