ENERGISLOT.NET — Perkembangan teknologi digital tidak saja mengubah, bahkan bisa dibilang merevolusi, berbagai aspek kehidupan.
Cukup menyentuh layar telepon seluler pintar atau membuka laptop yang terhubung dengan internet, belanja bisa dilakukan sambil leyeh-leyeh atau ”bobo-bobo manis” di kasur. Apa pun bisa dibeli lewat internet, mulai dari batu akik hingga properti.
Belanja online atau dalam jaringan (daring) semakin mewabah dan menjadi gaya hidup, tidak hanya di Jakarta dan kota-kota besar, tetapi hingga ke pelosok.
Hal ini didorong berbagai kemudahan, mulai dari cara pembayaran hingga pengiriman. Harga ponsel pintar yang semakin murah dan akses internet yang meluas membuat semua orang dengan gampang terhubung dengan dunia maya.
Demam belanja daring, misalnya, sangat terasa pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang tahun ini digelar tiga hari dengan puncaknya pada 12 Desember.
Potongan harga hingga 90 persen mendorong orang berbelanja.
Situs belanja daring mencatat peningkatan kunjungan 5-10 kali lipat dan penjualan rata-rata 1,8 kali lipat (data lembaga riset Nielsen).
Nilai transaksi selama tiga hari Harbolnas mencapai Rp 2,1 triliun berdasarkan survei terhadap 700 pengguna internet di 19 kota di Indonesia.
Barang yang paling banyak dibeli adalah produk mode, gawai, dan barang elektronik.
Strategi Harbolnas dinilaiberhasil karena mampu menarik pembeli baru setiap tahun.
Harbolnas yang pada 2012 baru diikuti Zalora dan Lazada sebagai inisiator tahun ini secara formal diikuti 140 peserta.
Ini belum termasuk penjual daring dari media sosial mengingat jual-beli tidak hanya dilakukan lewat situs e-commerce (e-dagang), semacam Bukalapak, Tokopedia, Blibli, dan MatahariMall, tetapi juga lewat Facebook, Instagram, atau Twitter.
”Harbolnas diinisiasi tahun 2012 untuk memancing masyarakat mencoba belanja online. Saat itu, masih sedikit sekali yang mau jual atau beli secara online. Setelah mengalami sendiri bahwa belanja online praktis, cepat, dan terukur keamanannya, pembeli kembali berkunjung,” tutur Managing Director Zalora Indonesia Anthony Fung.